Categories
Intermezzo

Tips untuk Anda yang Masih Berburu Tiket Mudik Lebaran

KOMPAS.com – Musim mudik masih beberapa bulan lagi. Perburuan tiket juga sudah dimulai, terutama bagi mereka menggunakan transportasi umum kereta api (KA).

Tiket kereta untuk musim lebaran telah mulai dipasarkan sejak 25 Februari 2019. Bagi Anda yang masih berburu tiket mudik, masih tersedia hingga saat ini. Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin menjelaskan, sejak pembelian tiket keberangkatan dibuka H-10 lebaran, telah terjual 207.000 tiket atau 24 persen dari total tiket yang disediakan.

“Tiket yang habis terjual adalah tiket untuk tanggal dan rute keberangkatan favorit,” kata Agus kepada Kompas.com, Senin (4/3/2019) sore. Hit penjualan tiket tertinggi terjadi pada 1 Maret 2019 dengan total 12.290.900, berasal dari seluruh channel penjualan resmi KAI selain loket di stasiun. Setelah itu, disusul pada Minggu (3/3/2019) dengan total hit mencapai 12.269.085.

Rute yang menjadi favorit, lanjut Agus, keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir menuju Tegal, Stasiun Semarang, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo, Stasiun Surabaya, dan Stasiun Malang. Agus mengatakan, calon penumpang yang berkeinginan untuk menggunakan KA sebagai alat transportasi mudik masih dapat memanfaatkan rute dan tanggal alternatif.

“Jika tiket yang Anda inginkan habis, Anda bisa cari rute alternatif. Misalnya jika rute Jakarta menuju Solo habis, Anda bisa memesan jalur Jakarta–Bandung terlebih dahulu, lalu diteruskan dari Bandung menuju Solo yang relatif masih banyak. Bisa juga menggunakan kereta persambungan, misalnya dari Jakarta – Cirebon lalu Cirebon – Solo,” kata Agus.

“Pastikan waktu antarkereta tidak telalu dekat agar tidak tertinggal jadwal kereta lanjutan. Selain itu, coba sesuaikan tanggal bepergian Anda untuk menghindari keberangkatan di tanggal-tanggal favorit,” lanjut dia. Selain itu, calon penumpang dapat melakukan pengecekan di situs resmi KAI atau aplikasi KAI Access secara berkala. Hal tersebut karena jika apabila ada pembatalan tiket atau pengubahan jadwal, maka tiket lama itu akan muncul lagi di sistem untuk dijual kembali.

Agus mengatakan, PT KAI akan menyediakan tiket KA tambahan pada H-60 lebaran, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan momen ini. Sebanyak 50 KA tambahan disediakan, terdiri dari 27 KA kelas eksekutif dan bisnis, 11 KA kelas ekonomi Non-PSO, 4 KA kelas ekonomi PSO, dan delapan KA yang memanfaatkan rangkaian idle.

“KAI juga mengimbau kepada masyarakat agar membeli tiket Lebaran di channel resmi KAI atau mitra resmi yang telah bekerja sama dengan KAI. Tujuannya untuk menghindari penipuan atau biaya jasa yang tidak wajar,” ujar Agus.

Categories
Intermezzo

Mengapa Bulan Februari Hanya Memiliki 28 Hari?

KOMPAS.com —Februari berakhir sebentar lagi. Maret akan segera datang menggantikannya. Bulan kedua ini termasuk unik karena hanya memiliki 28 hari.

Fenomena unik ini rupanya bermula dari kalender Romawi yang saat itu hanya memiliki 10 bulan dalam setahun. Kalender Romawi dimulai pada bulan Maret dan berakhir pada bulan Desember. Yah, Januari dan Februari bahkan tidak ada dalam kalender masa itu. Musim dingin biasanya selalu hadir pada Januari dan Februari. Bagi orang-orang Romawi yang berhasil mendapatkan panen melimpah, musim dingin tidak ada dalam “kamus” mereka.

Secara harfiah, tidak ada sistem untuk mencatat hari-hari suram itu. Pada saat raja kedua Roma naik takhta sekitar 750 SM, orang Romawi memutuskan untuk menambahkan dua bulan lagi ke tahun mereka untuk menyinkronkan kalender agar lebih akurat dengan 12 siklus bulan.

Hingga kemudian, raja memutuskan untuk menambahkan satu hari ekstra ke bulan Januari untuk menghasilkan 355 hari dalam setahun. Angka 354 saat itu dianggap sebagai angka sial dan tak bisa diterima. Setelah siklus lunar berjalan dengan baik selama beberapa tahun, ada banyak musim yang tidak sinkron dengan bulan-bulan khas mereka. Untuk memperbaikinya, orang Romawi menambahkan bulan kabisat yang disebut Mercedonius.

Pendeta tertinggi Roma akan memutuskan kapan bulan tersebut muncul dan tak ada warga yang tahu kapan tepatnya. Penambahan dan pengurangan hari ini menyebabkan kebingungan besar. Ketika Julius Caesar mengambil alih kekuasaan, dia menyusun ulang semuanya dan menyesuaikan panjang tahun dengan matahari. Akhirnya, hari dalam kalender dibuat menjadi 365 hari oleh Julis Caesar dan ia sengaja membuat Februari hanya memiliki 28 hari. Pengaturan itu ternyata cocok dengan sistem musim dan masih dipakai sampai sekarang. Februari tetap menjadi bulan yang paling unik.

Categories
Intermezzo

Ke Banyuwangi, Jangan Lupa Nonton Festival Lembah Ijen

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Salah satu pertunjukan yang wajib dinikmati saat berkunjung ke Banyuwangi adalah menonton sendratari Meras Gandrung di Festival Lembah Ijen yang digelar di Taman Gandrung Terakota, kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Taman terakota ini berdiri di atas hamparan sawah produktif seluas tiga hektar di lereng Gunung Ijen. Terdapat ratusan patung gandrung dari gerabah (terakota) yang diletakkan di sawah tanpa mengubah fungsi sawah. Di kawasan tersebut terdapat amphiteater dan sebuah panggung dari bambu yang menjadi pentas bagi penari.

Sendratari yang digelar setiap bulan sepanjang tahun mulai Januari 2019 ini menceritakan prosesi penari untuk menjadi seorang gandrung profesional, yang tidak hanya menari tetapi juga piawai menjadi sinden. Mengambil latar belakang jaman kolonial Belanda, atraksi ini berlangsung menarik.

Dimainkan seniman asli Banyuwangi dari berbagai usia, mulai 7 hingga 60 tahun lebih ini, pertunjukan sendratari berhasil memikat penonton yang hadir. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan festival Lembah Ijen ini juga dimeriahkan dengan pasar kuliner makanan tradisional dan kesenian rakyat di Rest Area Jambu, Kecamatan Licin.

”Festival Lembah Ijen ini murni prakarsa kebudayaan yang dipersembahkan oleh masyarakat setempat. Selain untuk promosi kearifan lokal warga setempat, festival ini juga untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi, terutama gandrung yang kini telah digandrungi masyarakat,” kata Anas saat menghadiri Festival Lembah Ijen, Sabtu (19/1).

Selain itu, festival Lembah Ijen adalah sebuah prakarsa kebudayaan yang dipersembahkan oleh masyarakat yang menghuni kawasan Lembah Ijen untuk melestarikan seni budaya tradisional Banyuwangi. Anas menambahkan pertunjukan seni yang terjadwal ini akan menambah daya tarik Banyuwangi sebagai tujuan wisata. Mengingat seni budaya Banyuwangi yang sangat kental telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi.

“Saat ini telah ada penerbangan internasional, Banyuwangi-Kuala Lumpur Malaysia. Festival Lembah ijen ini pastinya akan menjadi salah daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama mancanegara,” kata Anas. Sementara itu, Sigit Pramono penggagas festival dan pemilik Jiwa Jawa Resort menjelaskan event ini akan menjadi sebuah daya tarik baru pariwisata dan juga mencanangkan kawasan lembah Ijen sebagai kawasan pelestarian seni budaya Banyuwangi. “Sekaligus mendukung kawasan ini menjadi sebuah situs geopark yang serasi antara alam dan manusia yang tinggal dan hidup di dalamnya,” kata Sigit.

Nantinya,menurut Sigit, pementasan sendratari diagendakan lebih sering mulai dari sebulan sekali bisa menjadi seminggu sekali. “Animo masyarakat yang datang ke TGT dan menyaksikan sendratari mulai tumbuh, meski sendratari ini berbayar.

Sejak Oktober 2018, sudah ada 10 ribu orang yang bertandang kemari,” jelas Sigit. Bagi Sigit, ini sangat bagus bagi perkembangan kesenian daerah, yang menunjukkan masyarakat mulai menghargai seni daerah, yang dampaknya juga akan kembali kepada pelaku seni. “Seni tidak hanya sekedar untuk ditampilkan, namun seni juga harus menghidupi pelakunya,. Dan di Banyuwangi ini sudah mulai berkembang,” kata Sigit. Selain itu, rangkaian event lain dalam festival ini adalah klinik jazz yang menghadirkan musisi jazz nasional Bintang Indrianto. Bertajuk Road To Jazz Gunung Ijen, setiap bulan Bintang akan melatih pelajar SMA sekaligus mencari musisi jazz muda berbakat dari Banyuwangi.

Categories
Intermezzo

Ikon Fesyen Dunia Karl Lagerfeld Meninggal di Usia 85 Tahun

Kompas.com – Ikon fesyen dunia, sekaligus Direktur Kreatif Chanel, Karl Lagerfeld meninggal dunia dalam usia 85 tahun, di Perancis, Selasa (19/2/2019) pagi.

Fashion designer asal Jerman ini sebelumnya sempat menjalani perawatan di the American Hospital yang berada di luar Kota Paris sejak sehari sebelumnya. Kabar ini dilansir situs berita selebritas asal Perancis Pure People.

Pada bulan Januari lalu, Karl Lagerfeld tak ambil bagian dalam haute couture show Chanel di Paris. Hal ini kemudian memicu kabar mengenai menurunnya kondisi kesehatan Lagerfeld. Karl Legerfeld dilahirkan pada 10 September 1933 di Hamburg, Jerman.

Dia mengawali karir di dunia fesyen sebagai asisten dari Pierre Balmain di tahun 1955. Baru pada tahun 1983 dia bergabung dengan Chanel. Di musim pertamanya kala itu, Lagerfeld dikabarkan menghabiskan 16 jam sehari untuk bekerja, dan dia sangat menikmatinya.

Seniman yang juga dikenal sebagai fotografer dan kartunis ini menetap di Paris, dan menjalani jabatannya sebagai petinggi di Chanel -rumah mode ternama dunia. Tak hanya itu, dia juga pernah menjadi Direktur Kreatif untuk rumah mode Italia, Fendi.

Categories
Intermezzo

27 Kali Lindu Susulan di Selatan Malang, Apakah Ini Gempa Pembuka?

KOMPAS.com – Gempa tektonik dengan kekuatan 5,6 yang dini hari tadi mengguncang wilayah selatan Malang, Blitar, Tulungagung, Jember, Banyuwangi, dan Bali ternyata diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks) yang cukup banyak.

Total gempa susulan selatan Malang sejak pukul 02.30 WIB hingga 15.00 WIB sudah mencapai 27 kali. Dengan rincian gempa susulan dengan kekuatan antara 4,0 hingga 4,9 terjadi sebanyak 4 kali, dan gempa susulan berkekuatan antara 3,0 hingga 3,9 terjadi sebanyak 23 kali. Gempa susulan paling kuat berkekuatan M 4,1 terjadi pada pukul 13.08 WIB.

Sebaran episenter gempa susulan ini membentuk klaster yang bergerombol berarah utara-selatan di cekungan busur muka (fore arc basin) di Samudra Hindia selatan Malang, Jawa Timur. Baca juga: Menelusuri Riwayat Gempa Besar dan Merusak di Selatan Malang Apakah gempa susulan yang beruntun merupakan gempa pembuka (foreshock)?

Gempa pembuka atau foreshock muncul sebelum gempa utama atau yang dalam ilmu geologi disebut mainshock. Seperti diketahui, gempa yang terjadi pukul 2.30 dini hari tadi adalah yang ketiga selama 2019. Sebelumnya pada tanggal 8 Januari 2019 gempa berkekuatan 3,9 juga mengguncang wilayah selatan Malang dan diikuti gempa berkekuatan 5,0 pada 14 Februari 2019.

Selain itu, catatan historis menyebut wilayah selatan Malang sudah pernah mengalami gempa kuat dan merusak sebanyak lima kali sejak 1896. Oleh sebab itu, untuk menjawab pertanyaan di atas, Daryono selaku Kepala Bidang informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengaku cukup sulit untuk memprediksi apakah itu gempa pembuka atau bukan.

“Diakui bahwa memang sulit untuk memprediksi gempa pembuka atau bukan. Hingga saat ini memprediksi tipe gempa sama juga sesulit memprediksi kejadian gempa itu sendiri. Kita dapat mengetahui gempa utama (mainshock) jika sudah selesai seluruh rangkaian gempa yang terjadi hingga kondisi post seismik di zona gempa tersebut,” jelas Daryono.

Sebab itu, Daryono kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah selatan Malang dan sekitarnya untuk tetap waspada, tapi tak perlu khawatir, cemas, dan takut. “Harapan kita gempa yang terjadi ini memang sebuah proses alamiah yang wajar yaitu proses pelepasan energi gempa dan tidak menimbulkan kerusakan,” ujar Daryono.

Categories
Intermezzo

Indonesia Peringkat 6 Negara Terindah di Dunia, Lewati Islandia dan AS

KOMPAS.com – Situs penyedia panduan berwisata, Rough Guides, merangkum 20 negara yang terindah di dunia pada Senin (4/1/2019). Dilansir dari roughguides.com, Indonesia masuk peringkat enam sebagai negara paling indah di dunia.

Adapun daftar 20 nama negara ini dibuat peringkat berdasarkan voting atau pemilihan suara warganet dari seluruh dunia. Voting ini dilakukan Rough Guides untuk membantu wisatawan memilih tempat yang akan dikunjungi atau tempat untuk berlibur. Rough Guides merupakan media yang berpusat di London, Inggris dan telah berdiri sejak 1982. Indonesia terpilih di urutan keenam karena keindahan Indonesia yang membuat para wisatawan terkesan.

Sementara, ada juga beberapa negara di bawah posisi Indonesia yang juga terkenal dengan keindahannya, seperti Inggris, Islandia, AS, Slovenia, Meksiko, India, Finlandia, dan Switzerland. Daya tarik tersendiri dari Indonesia yang mampu menarik wisatawan mancanegara, seperti destinasi-destinasi lanskap alam yang memesona.

Selain itu, daya tarik lain adalah keanekaragaman flora dan fauna, keberagaman budaya yang ada di Indoensia, dan juga makanan khas tiap daerah di Indonesia, serta adat istiadat setempat. Dalam situs itu juga diugkapkan bahwa negara kepulauan ini terdapat 17.508 pulau yang menakjubkan. Selain itu, terdapat juga lebih dari 500 bahasa berbeda yang digunakan di Indonesia. Keindahan wisata yang paling menonjol di Indonesia adalah Pulau Bali dan Pulau Lombok. Kedua pulau ini dikenal karena kuil-kuilnya yang indah dan sarana berselancar berkelas internasional.

Tak hanya itu, di Kalimantan juga terkenal dengan keindahan fauna orangutan yang merupakan salah satu satwa dilindungi. Wisatawan juga bisa melihat orangutan di alam liar. Tanggapan Kemenpar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga memberikan apresiasi atas survey yang dilakukan oleh Rough Guides.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan bahwa hasil ini memperkuat tiga aspek atau 3C, yaitu confidence (kepercayaan diri), credibility (kredibilitas), dan calibration bagi Pulau Bali, Pulau Lombok, dan destinasi wisata lainnya. Berikut 20 negara yang masuk dalam kategori negara paling indah di dunia versi Rough Guides:

  1. Skotlandia
  2. Kanada
  3. Selandia Baru
  4. Italia
  5. Afrika Selatan
  6. Indonesia
  7. Inggris
  8. Islandia
  9. Amerika Serikat (AS)
  10. Wales
  11. Slovenia
  12. Meksiko
  13. India
  14. Finlandia
  15. Switzerland
  16. Peru
  17. Norwegia
  18. Irlandia
  19. Kroasia
  20. Vietnam

Categories
Intermezzo

Menyimak Sejarah Menarik di Seputar Perayaan Imlek

KOMPAS.com – Tahun baru China alias Imlek tahun 2019 ini jatuh pada tanggal 5 Februari. Imlek dirayakan berdasarkan penanggalan kalender lunar Tiongkok. Ini sebabnya, momen yang identik dengan warna merah ini juga disebut dengan tahun baru China.

Laman Reader’s Diggest merilis, kalender ini dimulai sejak abad ke 14 SM, saat pemerintahan Dinasti Shang. Tidak seperti kalender masehi yang kita kenal, kalender China mengalami pergeseran. Perhitungan tanggal disetel ulang setiap kali seorang kaisar baru mengambil alih pemerintahan. Lalu, karena diatur sesuai fase bulan dan titik balik matahari, tahun baru China pun bervariasi setiap tahunnya. Rata-rata, tahun baru China dimulai saat munculnya bulan baru yang terjadi antara akhir Januari dan akhir Februari di kalender masehi.

Tahun baru China berlangsung sampai Festival Lentara, yaitu saat bulan purnama muncul, yang biasanya berlangsung selama 15 hari. Angpao Biasanya, orang-orang yang merayakannya akan membagikan angpao alias uang dalam amplop merah, sebuah kebiasan yang sudah ada sejak zaman kuno. Namun, ada banyak versi mengenai asal mula tradisi pembagian angpao. Menurut para peneliti di University of California, legenda populer dari Dinasti Sung adalah asal muasal adanya tradisi pembagian angpao. Legenda itu menceritakan seorang anak yatim piatu yang memenangkan pertempuran melawan iblis selama masa pemerintahan Dinasti Sung. Ia berhasil memenangkan pertempuran melawan iblis besar yang meneror Desa Chain-Chieu. Sebagai hadiah, para tetua desa memberinya sebuah amplop merah penuh uang.

Namun, apa pun kepercayaanya, amplop merah menjadi bagian penting dari perayaan imlek hingga hari ini. Selain amplop merah, petasan juga menjadi bagian penting dalam perayaan imlek karena dianggap sebagai penangkal roh jahat di masa lalu. Baca juga: Mengapa Merah Menjadi Warna Resmi Saat Perayaan Imlek? Perayaan imlek juga identik dengan beberapa makanan, seperti dimsum dan kue keranjang. Dimsum biasanya dibuat saat acara keluarga khusus.

Tradisi ini berasal dari China utara yag kini juga menjadi bagian penting saat merayakan imlek. Sementara itu, kue keranjang yang juga disebut Nian Gao memiliki makna khusus bagi etnis Tionghoa. Seorang sarjana China abad ke 17 mengatakan, Niao Gao memiliki makna menjadi mulia dengan harapan yang tinggi setiap tahun. Setiap tahun baru, mereka yang merayakannya tentu ingin menjadi pribadi dan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru. Tahun baru China ini tak hanya dirayakan oleh masyarakat yang tinggal di negeri tirai bambu. Imlek juga dirayakan di daerah yang memiliki populasi etnis Tionghoa.

Tahun Baru Imlek yang dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa ini memiliki pengaruh besar pada negara-negara yang tinggal di sekitar China, misalnya Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Solo, misalnya, Imlek di rayakan dengan memasang lampion dan dekorasi oriental bewarna serba merah di kawasan Pasar Gede. Tak hanya sekadar memasang lampion dan ornamen oriental, imlek di kota Solo juga diramaikan dengan tradisi Grebeg Sudiro yang telah digelar pada hari Minggu (3/2/2019) lalu.

sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/04/144705520/menyimak-sejarah-menarik-di-seputar-perayaan-imlek

Categories
Intermezzo

7 Makanan Keberuntungan Khas Imlek

KOMPAS.com – Tidak ada perayaan tanpa makanan, termasuk perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. Pada perayaan Imlek, setiap mekanan yang wajib dihidangkan biasanya dikaitkan dengan harapan positif, seperti panjang umur, kemakmuran atau kesuburan.

Tak hanya dari jenis makanannya, sebuah makanan juga bisa disebut sebagai makanan keberuntungan karena kombinasi warna dan simbol-simbol di dalamnya. Nah, berikut delapan makanan keberuntungan yang biasa disajikan pada perayaan Imlek:

Dumpling

Dumpling adalah jenis makanan ringan yang dibungkus dengan kulit berbahan tepung. Dumpling dapat diolah dan disajikan dengan berbagai cara. Varian dumpling China bisa macam-macam, tergantung bahan, bentuk, hingga cara pengolahannya. Ada kepercayaan bahwa semakin banyak dumpling yang kamu makan, maka akan semakin banyak rejeki yang didapat. Alasannya karena bentuk dumpling yang menyerupai ingot, bentuk alat pembayaran yang pernah digunakan di China. Bahkan, ada kalimat yang harus diucapkan ketika makan dumpling, yaitu “Zhao cai jin bao!” yang artinya semoga membawa kita pada kemakmuran dan harta karun. Baca juga: Makna di Balik Sajian Makanan Perayaan Imlek

Spring rolls

Makanan yang satu ini mungkin tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Banyak dari kita yang menyebut cemilan ini dengan sebutan “lumpia”. Nama “spring roll” sendiri sebetulnya datang dari Spring Festival sebagai nama lain dari Tahun Baru Imlek. Sebab, spring roll menjadi makanan tradisional yang dikonsumsi pada momentum tersebut. Metode deep frying yang digunakan untuk memasak lumpia membuatnya berwarna keemasan bak batangan emas. Jadi, jika kamu ingin mendatangkan kemakmuran lewat makanan yang digoreng, cobalah spring roll. Jangan lupa mengucapkan “huang jin wan liang!” yang artinya “berdoa untuk semakin banyak emas”.

Ikan utuh

Tahun baru Imlek adalah sebuah perayaan yang kompleks. Salah satu makanan yang biasa ditemui kala perayaan Tahun Baru Imlek adalah ikan utuh. Mengkonsumsi ikan dengan kepala hingga ekor utuh merepresentasikan awal yang baik dan akhir yang baik untuk tahun yang telah berlalu. Alasan lainnya adalah karena unsur nama. Ikan dalam Bahasa Cina adalah “yu” yang jika dibaca sama dengan istilah “surplus” dalam Bahasa Cina. Jadi, mengatakan “nian nian you yu” (setiap tahun memiliki ikan) sama dengan mengatakan “setiap tahun mendapatkan surplus” Di Indonesia, warga Tionghia di Jawa biasanya memilih ikan bandeng.

Mi

Mi yang panjang dan dikonsumsi pada momentum pertambahan usia memiliki simbol panjang umur. Kamu bisa memilih mi gandum utuh atau mi telur, namun cara penyajiannya sebetulnya tidak terlalu berpengaruh. Cara memakannya adalah, jangan potong mi tersebut berapa pun panjangnya sebab panjang mi menandakan panjang umur. Makan mi yang disajikan dalam mangkuk juga bisa menjadi simbolisasi panjang umur. Jadi, makanlah dengan suka cita karena kamu sedang mengharapkan usia panjang bagi diri sendiri dan orang yang makan bersamamu.

Kue keranjang

Kue manis dan kenyal ini dibuat dari tepung beras, gula dan madu. Untuk menikmatinya, bisa digigit langsung atau memotongnya menjadi bagian tipis lalu mencelupkan ke telur untuk digoreng. Ketika dimakan, kue ini akan terkaramelisasi dan teksturnya semakin empuk. Namun, dengan cara apapun kamu memakannya, gula yang ada di dalamnya akan tetap terasa manis. Pengucapan kue keranjang alias nian gao dalam bahasa China menggunakan nada yang meninggi pada akhir suku kata. Hal ini melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan umumnya menjanjikan tahun yang lebih baik. Menikmati kue keranjang selama periode tahun baru China juga dianggap sebagai keberuntungan.

Buah jeruk

Spring festival atau Tahun Baru Imlek di Cina juga ditandai dengan berakhirnya musim dingin. Maka, momentum ini juga dirayakan dengan mengkonsumsi buah berwarna-warni terutama jeruk mandarin dan kumquat. Buah ini melambangkan bola emas besar yang biasa disandingkan dengan pohon kumquat pada dekorasi Imlek di rumah, kantor atau area publik lainnya. Sebagai harapan keberuntungan, jeruk (cheng) punya pengucapan yang sama dengan kata sukses (cheng).

Kotak kebersamaan

Mungkin kamu sering melihat satu kotak atau wadah besar yang menyuguhkan permen atau makanan ringan lainnya. Di tengah wadah tersebut biasanya terdapat biji buah melon yang diwarnai merah sebagai tanda keberuntungan. Dalam Bahasa China disebut “gua zi” yang secara pelafalan sama dengan mengucapkan “nian sheng gui zi”. Artinya, semoga kamu diberikan anak yang dilimpahi berkah. Ada pula biji teratai atau “lian zi” yang pelafalannya juga sama seperti kata “anak laki-laki”, serta akar teratai atau “lian ou” yang sama pengucapannya dengan “memiliki”. Jadi, pada dasarnya kotak tersebut adalah harapan untuk memiliki banyak anak yang diberkahi. Masih banyak makanan keberuntungan khas Imlek lainnya. Tertarik mencoba?

sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/04/113330120/7-makanan-keberuntungan-khas-imlek

Categories
Intermezzo

Pengaruh Budaya Cina Pada Kuliner Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Dulu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan dunia membuatnya ramai sebagai titik temu bangsa-bangsa dari berbagai belahan dunia. Persilangan budaya menjadi hal yang lumrah terjadi di Indonesia, termasuk dalam urusan lidah dan perut.

Kini, orang Indonesia mengenal berbagai jenis masakan dengan pengaruh Barat, Arab, dan tentu saja, Tionghoa. Kuliner Tionghoa sendiri memiliki berbagai jenis gaya masakan yang mendunia. Secara umum, aneka ragam gaya masakan Tionghoa dikelompokkan ke dalam delapan wilayah utama. Lantas, gaya masakan mana yang mendominasi kuliner Indonesia?

Jawabannya, gaya masakan Fujian. Fujian merupakan provinsi yang terletak di sisi tenggara China, berbatasan langsung dengan Selat Taiwan di sisi selatan. Rasa yang kaya dan berbumbu merupakan salah satu ciri utama masakan Fujian. Salah satu buktinya adalah munculnya kecap dengan aneka jenis dan bahan baku mulai dari kecap ikan, saus tiram, dan lain-lain. Meski begitu, masakan Fujian menekankan pentingnya rasa asli bahan-bahan yang dimasak, ketimbang menutupinya dengan rasa bumbu yang kelewat pekat.

Provinsi Fujian banyak didiami suku Hokkian, yang kelak mendominasi jumlah imigran-imigran Tionghoa di Nusantara. “Yang masuk ke sini, sebagian besar adalah makanan Hokkian,” ujar Aji Bromokusumo, pakar kuliner peranakan Tionghoa kepada KompasTravel. Aji juga menyatakan, “Hampir semua makanan Tionghoa yang lazim ditemui di Indonesia menggunakan dialek Hokkian.” Dialek Hokkian ini bahkan dipakai secara terang-terangan dalam berbagai sebutan makanan Tionghoa yang diadopsi di Indonesia, seperti kwetiau, bihun, misoa, bakmi, bakcang, lumpia, sampai kecap. “Kecap awalnya dikenalkan oleh imigran Tionghoa, disebut kecap karena bahasa Hokkian-nya ‘gui cap’”, tambah Aji.

sumber: https://travel.kompas.com/read/2019/01/18/080400927/dari-mana-asal-usul-pengaruh-china-dalam-kuliner-indonesia

Categories
Intermezzo

Demam #10YearsChallenge di Medsos, Siapa yang Memulai?

KOMPAS.com – Tren #10YearsChallenge saat ini tengah populer dan menjadi aksi yang banyak dilakukan pengguna media sosial di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir. Pria, wanita, tua, atau muda tak mau kalah menunjukkan perbandingan dirinya dalam 10 tahun melalui unggahan foto. Mereka menyandingkan foto lama yang diambil sekitar 2008 atau 2009 dengan foto terbarunya pada 2018 atau 2019.

Ada yang terlihat tidak jauh berbeda. Ada juga yang terlihat berubah, baik dari segi penampilan, gaya busana, make up, dan sebagainya. Hingga Rebu (16/1/2019), lebih dari 1,3 juta foto yang berasal dari berbagai negara diunggah di Instagram menggunakan tagar #10YearsChallange. Pertanyaannya, siapa yang memulai tantangan ini hingga menjadi viral?

Dilansir dari laman yang mengulik tren di media sosial, Know Your Meme, tantangan #10YearsChallenge berawal dari unggahan seorang meteorolog dari Oklahoma bernama Damon Lane di Facebook, @KOCOdamonlane. Lane mengunggah sebuah foto pada 11 Januari waktu setempat, yang menyandingkan foto dirinya di masa lalu dan masa sekarang.

Awalnya, Lane menyebut unggahan itu sebagai tantangan “How Hard Did Age Hit You”. Foto itu diambil dari foto profil pertama dan terkini di Facebooknya. Dalam keterangan foto, Lane juga mengajak orang-orang untuk melakukan hal yang sama dan melihat perbedaan apa yang sudah terjadi selama ini. Setelah diikuti oleh beberapa temannya, tren tantangan yang dimulai Lane ini menjadi viral di media sosial. Bukan lagi di Facebook, namun di Instagram. Akan tetapi, nama tantangannya berubah menjadi #10YearsChallenge. Diperkirakan durasi 10 tahun diambil dari jarak waktu masa awal Facebook banyak digunakan masyarakat dunia hingga hari ini.

Sementara itu, menurut Memepedia, tren serupa juga pernah terjadi sebelumnya, yakni “Puberty Challenge” pada 2017, dan “Glow Up Challenge” pada 2018. Semuanya memiliki kesamaan konsep, yakni membandingkan perkembangan diri melalui foto masa lalu dan masa kini.

sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/16/143649820/demam-10yearschallenge-di-medsos-siapa-yang-memulai