Budaya Kritik atas Karya: Kuliah Publik
Detail
Budaya Kritik atas Karya: Kuliah Publik
Tentang Pembicara
INTAN PARAMADHITA hidup berpindah kota dan negara selama lebih dari satu dekade. Ia mendapat gelar doktor dari New York University (2014) dan mengajar Kajian Media dan Film di Macquarie University, Sidney. Karya fiksinya adalah kumpulan cerpen Sihir Perempuan (nominasi pendek Kusala Sastra Khatulistiwa 2005), Kumpulan Budak Setan (bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad), naskah teater Goyang Penasaran, dan novel Gentayangan. Ia memenangkan Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2013. Pada 2017, ia terpilih menjadi Tokoh Sastra & Seni Tempo. Sebagian cerpen dalam Sihir Perempuan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan pada tahun 2018 terbit dalam buku Apple and Knife di Australia (Brow Books) dan Inggris (Harvill Secker). Pada tahun 2020, novel Gentayangan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Wandering dan diterbitkan oleh Harvill Secker, London, salah satu imprint dari Penguin Random House, UK.
RAMAYDA AKMAL lahir di Cilacap, 5 Mei 1987. Menyelesaikan S1 dan S2 di Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Kini tengah menempuh studi doktoral di Hamburg University, Jerman. Novelnya, Jatisaba, memenangkan Sayembara Menulis Novel DKJ 2010 dan sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris pada tahun 2015. Kumpulan cerpen tunggalnya berjudul Lengkingan Viola Desingan Peluru (2012) memenangkan Hadiah Buku Sastra Terbaik 2013 Balai Bahasa Yogyakarta. Ramayda juga menjadi salah satu Emerging Writers di Ubud Writers and Readers Festival 2013. Bersama Asef Saeful Anwar dan Fitriawan Nur Indrianto, Ramayda menerbitkan kumpulan puisi yang berjudul Angin Apa Ini Dinginnya Melebihi Rindu (2015). Novel keduanya yang berjudul Tango & Sadimin menjadi runner up Unnes International Novel Writing Contest 2017. Selain fiksi, Ramayda menulis beberapa buku ilmiah, antara lain Pahlawan dan Pecundang, Militer dalam Novel-Novel Indonesia (2014; bersama Aprinus Salam) dan Melawan Takdir, Subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Perburuan (2015).
Tentang Pembicara
INTAN PARAMADHITA hidup berpindah kota dan negara selama lebih dari satu dekade. Ia mendapat gelar doktor dari New York University (2014) dan mengajar Kajian Media dan Film di Macquarie University, Sidney. Karya fiksinya adalah kumpulan cerpen Sihir Perempuan (nominasi pendek Kusala Sastra Khatulistiwa 2005), Kumpulan Budak Setan (bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad), naskah teater Goyang Penasaran, dan novel Gentayangan. Ia memenangkan Penghargaan Cerpen Terbaik Kompas 2013. Pada 2017, ia terpilih menjadi Tokoh Sastra & Seni Tempo. Sebagian cerpen dalam Sihir Perempuan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan pada tahun 2018 terbit dalam buku Apple and Knife di Australia (Brow Books) dan Inggris (Harvill Secker). Pada tahun 2020, novel Gentayangan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Wandering dan diterbitkan oleh Harvill Secker, London, salah satu imprint dari Penguin Random House, UK.
RAMAYDA AKMAL lahir di Cilacap, 5 Mei 1987. Menyelesaikan S1 dan S2 di Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Kini tengah menempuh studi doktoral di Hamburg University, Jerman. Novelnya, Jatisaba, memenangkan Sayembara Menulis Novel DKJ 2010 dan sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris pada tahun 2015. Kumpulan cerpen tunggalnya berjudul Lengkingan Viola Desingan Peluru (2012) memenangkan Hadiah Buku Sastra Terbaik 2013 Balai Bahasa Yogyakarta. Ramayda juga menjadi salah satu Emerging Writers di Ubud Writers and Readers Festival 2013. Bersama Asef Saeful Anwar dan Fitriawan Nur Indrianto, Ramayda menerbitkan kumpulan puisi yang berjudul Angin Apa Ini Dinginnya Melebihi Rindu (2015). Novel keduanya yang berjudul Tango & Sadimin menjadi runner up Unnes International Novel Writing Contest 2017. Selain fiksi, Ramayda menulis beberapa buku ilmiah, antara lain Pahlawan dan Pecundang, Militer dalam Novel-Novel Indonesia (2014; bersama Aprinus Salam) dan Melawan Takdir, Subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Perburuan (2015).
Syarat & Ketentuan
Info lebih lanjut, Hubungi
081586250300