Categories
Penulis

Joko Pinurbo dan Kesulitannya Menulis Srimenanti

Beberapa waktu lalu, pengarang kumpulan puisi Celana Joko Pinurbo mendapatkan Anugerah Kebudayaan 2019. Dilansir dari Detik, Penghargaan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut diberikan langsung oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Joko Pinurbo yang kerap disebut Jokpin masuk ke dalam kategori pelaku atau pelestari seni bersama Kill the DJ dan Sanggar Tari Bali Sasarswati KPB Purantara Yogyakarta.

Pada April 2019 lalu, Jokpin menerbitkan karya prosa perdananya berjudul Srimenanti yang merupakan eksplorasi terhadap puisi “Pada Suatu Pagi Hari” karya Sapardi Djoko Damono. Menurut Jokpin, puisi tersebut bisa dikembangkan dengan persona seorang perempuan yang ternyata mengalami trauma sejarah dalam hidupnya. Itu mengacu pula pada puisi-puisi yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono.

“Karena kalau saya yang lahir di zaman Orde Lama mengalami banyak trauma dari rezim ke rezim. Saya mengalami trauma tahun ’65-’66 lalu tahun 1998. Maka, saya isi puisi itu dengan tokoh yang saya reka sendiri—yaitu seorang perempuan yang mengalami trauma,” ujar Jokpin dalam acara bincang buku bersama Dewi Kharisma Michellia di acara Festival Literasi 2019 pada Senin (30/9) lalu.

Puisi “Pada Suatu Pagi Hari” membuat Jokpin membayangkan seorang perempuan yang ingin merayakan kesedihannya sekaligus ingin menyembuhkan traumanya. Kandungan tersebut yang kemudian tertuang dalam prosa perdananya itu. Ia memberi pemahaman bahwa tidak hanya kebahagiaan saja yang perlu dirayakan, tetapi kesedihan pun perlu.

Lebih lanjut, melalui Srimenanti Jokpin ingin menyampaikan bahwa seni—termasuk sastra khususnya puisi—itu memiliki daya terapi terhadap seseorang. Ia pun berpetuah untuk sabar ketika membaca Srimenanti. “Membaca karya saya harus sabar karena akan banyak menemukan ruang senyap atau celah seni yang harus Anda isi dan kembangkan sendiri,” ujar Jokpin.

Pada acara yang diselenggarakan di Gedung Dhanapala, kompleks Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) tersebut, Jokpin mengakui kesulitan dalam membuat prosa—terutama saat mengerjakan Srimenanti. Ia membandingkannya dengan ketika dirinya menulis puisi. Menulis puisi bisa dicicil, tapi menulis prosa tidak bisa.

“Menulis prosa itu perlu kedisiplinan yang sifatnya panjang. Kalau nggaknggak akan selesai. Kalo menulis puisi, saya bisa tidak terikat dengan waktu, saya hari ini dapat sebaris, setelah itu kehabisan ide atau malas, lalu lanjutkan kapan-kapan itu bisa,” terang Jokpin.

Perencanaan yang jelas dan kedisiplinan adalah kata kunci dalam menulis prosa yang ditekankan oleh Jokpin. Ia mendisiplinkan diri untuk merampungkan naskah Srimenanti hanya dalam kurun waktu tiga bulan. Untungnya, Jokpin sudah mencicil naskah prosanya yang bahannya sudah siap sejak belasan tahun lalu. Ia menyebutkan bahwa naskah prosanya merupakan pengembangan dari cerpen “Laki-Laki Tanpa Celana” yang masuk ke dalam buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.

Penasaran dengan prosa perdana Joko Pinurbo? Temukan Srimenanti di Gramedia.com!

source: https://www.gramedia.com/blog/joko-pinurbo-dan-kesulitannya-menulis-srimenanti/

Categories
Buku Intermezzo

Film Pendek Adaptasi Cerpen Eka Kurniawan Berkompetisi di Busan

Film pendek yang diadaptasi dari cerpen karya Eka KurniawanTak Ada yang Gila di Kota Ini, bakal berkompetisi di Busan International Film Festival (BIFF) ke-24.

Di salah satu festival film terbesar di Asia yang berlangsung pada 3-12 Oktober 2019 tersebut, film pendek garapan sutradara Wregas Bhanuteja ini akan bersaing dengan 9 film pendek lain dari berbagai negara Asia. Mereka akan memperebutkan gelar film pendek terbaik dari program Wide Angle.

Diangkat dari cerpen karangan Eka Kurniawan, film Tak Ada yang Gila di Kota Ini bertutur tentang kondisi masa liburan di sebuah kota. Di mana seorang bos sebuah hotel besar dan berpengaruh di kota itu menginginkan semua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tak berkeliaran di jalanan.

Lantas ia memerintahkan Marwan dan temannya untuk membuang orang-orang malang itu ke hutan. Soalnya, sang bos hotel tak ingin para turis jadi merasa terganggu. Dalam rilis pers yang diterima Gramedia Digital, Wregas, yang juga menulis skenario film ini bersama Henricus Pria, mengaku memilih cerpen Tak Ada yang Gila di Kota Ini untuk dijadikan film pendek, karena ia merasakan emosi kemarahan yang sama terhadap kuasa.FilmOka Antara memerankan Marwan, pegawai sebuah hotel di kota pinggir pantai. (Foto: Rekata Studio)

“Orang yang memiliki power yang lebih akan menindas orang yang lebih lemah untuk memuaskan hasrat (pleasure) pribadinya. Yang di bawahnya, akan menindas yang di bawahnya lagi, dan yang paling tidak berdaya adalah orang yang sama sekali tidak memiliki kuasa, bahkan kuasa akan dirinya,” kata Wregas, yang pernah memenangkan Best Short Film dari 55th Semaine de la Critique, Cannes Film Festival 2016 lewat film pendeknya, Prenjak.

Sebagai produser dari Rekata Studio yang melahirkan film pendek ini, Adi Ekatama berharap Tak Ada yang Gila di Kota Ini bisa menambah variasi jenis film Indonesia yang mengadaptasi cerpen maupun novel.

“Saya mempunyai harapan bahwa dengan dibuatnya film pendek ini, maka semakin banyak lagi film Indonesia, bahkan film internasional, yang mengadaptasi cerpen atau novel karya penulis Indonesia dari genre yang beragam,” kata Adi.FilmOka Antara tertarik perankan Marwan begitu membaca skenario film pendek “Tak Ada yang Gila di Kota Ini”. (Foto: Rekata Studio)

Adapun Rekata Studio merupakan bagian dari ekosistem intellectual property (IP) management platform, yang memiliki peran utama untuk pengembangan audiovisual atau motion picture. Sebagai sumber adaptasi untuk film pertama produksi Rekata Studio, cerpen Tak Ada yang Gila di Kota Ini telah dimuat dalam buku Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2018.

Untuk menghidupkan ceritanya, film pendek ini dibintangi oleh Oka Antara (KillersAruna dan Lidahnya), Sekar Sari (SitiDoremi & You), Pritt Timothy (Sang KiaiGundala), hingga Kedung Dharma Romansha (WageNyai). Oka yang memerankan karakter Marwan langsung tertarik untuk berakting dalam film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini setelah membaca skenarionya.

“Skenarionya sangat unik dan jarang saya temui, terutama dalam film feature. Jadi cerita ini hanya bisa dicapai melalui film pendek,” ujar Oka.

Sesuai tuntutan cerita, pengambilan gambar film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini dilakukan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Agustus 2018. Tekstur alam Gunungkidul yang dominan dengan perbukitan kapur dinilai Wregas sebagai lokasi yang tepat untuk ruang hidup karakter-karakter film pendek ini.

Buat yang penasaran akan kisah lengkapnya, sebelum menyaksikkan versi film pendeknya, tak ada salahnya membaca cerpennya terlebih dahulu. Cerpen Tak Ada yang Gila di Kota Ini bisa dibaca dalam buku kumpulan cerpen karya Eka Kurniawan yang berjudul Cinta Tak Ada Matiyang sudah tersedia dalam bentuk e-book di Gramedia Digital. Tak cuma itu, kamu juga bisa membaca karya-karya Eka Kurniawan lainnya seperti Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, dan juga Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas.Cerpen “Tak Ada yang Gila di Kota Ini” ada di dalam buku ini.


Sumber foto header: Rekata Studio

Source link: https://ebooks.gramedia.com/blog/film-pendek-adaptasi-cerpen-eka-kurniawan-berkompetisi-di-busan-international-film-festival/

Categories
Santika Hotels and Resort

Pameran Properti Terbesar Di Indonesia

Indonesia International Property Expo in association with Rumah.com menawarkan solusi untuk pencarian property terbaik anda! Tidak hanya mendapatkan harga terbaik untuk apartemen dan rumah, anda juga bisa mendapatkan kesempatan memenangkan Grand Prize yaitu 1 UNIT TOYOTA NEW AVANZA DAN 4 UNIT SOLAHART! Selain Grand Prize, dapatkan kesempatan Cashback dengan Total Ratusan Juta Rupiah untuk setiap transaksi! Dapatkan juga puluhan hadiah menarik setiap hari serta promo menarik lainnya dari 1000 proyek properti dan 200 Developer ternama yang bergabung dalam pameran Indonesia International Property Expo 2019!

Caranya mudah, lho! Hanya dengan registrasi di website www.iipex.co.id lalu tukarkan dengan kupon berhadiah untuk meraih kesempatan berbagai hadiah dan grand prize! Yuk Kunjungi, pameran properti terbesar di Indonesia! Catat tanggalnya di 21 – 29 September 2019 di Jakarta Convention Center.

Indonesia International Property Expo 2019 Organized by Dyandra Promosindo & Rumah.com serta Hosted by Indonesia Real Estate & Garda Terdepan

Categories
Intermezzo

Traveling Anti Nyampah

Beberapa tahun belakangan, traveling menjadi salah satu gaya hidup masyarakat yang diminati banyak orang dari berbagai generasi. Mulai dari anak muda hingga orang tua.

Selain memberikan pengalaman menarik berinteraksi dengan alam, situs budaya hingga tempat-tempat syarat seni, traveling ke berbagai tempat menarik memang bisa membuat otak menjadi rileks sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Namun, pernahkah terpikirkan oleh kita saat pergi traveling, berapa banyak sampah yang kita hasilkan? Mulai dari penggunaan tisu basah, plastik kemasan untuk beli oleh-oleh sampai bungkus snack dan air mineral yang kita konsumsi selama perjalanan? Padahal kita bisa bisa saja lho traveling tanpa harus nyampah.

Apa saja yang bisa kita lakukan untuk melakukan zero waste traveling atau  tetap bisa menikmati waktu traveling namun nggak nyampah? Ikuti tips berikut ini, ya!

  • Bawa sedotan stainless reusable
  • Bawa kotak bekal dan botol minum sendiri
  • Ganti tisu dan tisu basah dengan kain lap atau sapu tangan
  • Bawa tas kain untuk belanja oleh-oleh
  • Pakai sikat gigi berbahan bambu, sabun dan shampoo batang tanpa kemasan plastik
  • Membawa drybag atau laundry bag untuk menempatkan benda-benda yang tak boleh kena air dan baju kotor
  • Tidak jajan snack atau makanan dengan kemasan plastik 
  • Jika menemukan sampah di tempat wisata, pungut dan masukkan ke dalam tong sampah
  • Jika tidak ada tong sampah di sekitar tempat wisata yang kita kunjungi dan kita ingin buang sampah, simpan dulu sampah dalam kantong atau tas. Lalu, buang ketika sudah menemukan tempat sampah.

Coba yuk ikuti tips-tips di atas! Awalnya, mungkin agak repot karena tidak terbiasa, namun lama-lama asyik juga lho, traveling tanpa nyampah! Selain jadi gaya hidup positif, kita juga jadi ikut berkontribusi mencintai Bumi.

Categories
Santika Hotels and Resort

Promo kamar terbaik dan seru dari Santika Hotel di Kompas Travel Fair 2019

Santika Indonesia Hotels & Resorts kembali ikut serta dalam event travel terbesar yang diselenggarakan tiap tahunnya, yaitu Kompas Travel Fair 2019 dimana pada tahun ini berlangsung pada 20 – 22 September 2019. Pada event Kompas Travel Fair 2019 kali ini, Santika Indonesia Santika Indonesia Hotels & Resorts menawarkan promo harga kamar terbaik melalui voucher Hotel Santika Premiere di Rp 550.000,- NETT; Hotel Santika di Rp 440.000,-; Kampi Hotel di Rp 440.000,- dan Amaris Hotel di Rp 330.000,-. Harga berlaku untuk seluruh unit Hotel Santika Indonesia Hotels & Resorts. Pengunjung dapat mendapatkan promo menarik ini dengan mengunjungi booh Santika Indonesia Hotels & Resorts  di main hall, booth B11, Jakarta Convention Center,Senayan. Bagi para pengunjung juga langsung mendapatkan voucher potongan harga Rp 150.000,- saat membeli tiket masuk ke Kompas Travel Fair 2019.

Tak hanya menjual voucher kamar dengan harga terbaik, ada juga photo booth lucu di booth Santika Indonesia Hotels & Resorts. “ Pengunjung yang sudah foto-foto di booth kami, bisa upload photo atau story di social media instagram dengan mention @santikahotels dan hashtags #SantikaKTF2019 #LebihUntung untuk bisa melakukan lucky draw dengan pilihan hadiah menarik, mulai dari voucher potongan harga sampai merchandise”, jelas Prita Gero selaku Asst. Corporate Marcomm Manager dari Santika Indonesia Hotels & Resorts.

Santika Indonesia Hotels and Resorts saat ini mengelola 114 unit hotel dengan 7 brand utama: The Anvaya Beach Resorts sebagai hotel berbintang 5 berjumlah 1 unit, Hotel Santika Premiere sebagai hotel berbintang 4 dengan total 13 unit, Hotel Santika sebagai hotel berbintang 3 dengan total 29 unit, Kampi Hotel sebagai instagenic hotel berbintang 3 berjumlah 1 unit, Amaris Hotel sebagai smart hotel dengan total 65 unit dan The Royal Collection (The Samaya dan The Kayana) sebagai Boutique Villas dengan total 4 unit. Tahun ini Santika Indonesia Hotels & Resorts  akan membuka 5 properti: Amaris Hotel Slipi – Jakarta, Hotel Santika Pasir Koja – Bandung, Hotel Santika Lampung dan Hotel Santika Bukit Tinggi. Beberapa unit juga sedang dalam proyek pembangunan antara lain: Amaris Hotel Tasikmalaya, Amaris Hotel Manado, Amaris Hotel Sorong, Kampi Hotel ICE – BSD City, Kampi Hotel Bogor, Kampi Hotel Semarang, Hotel Santika Blitar, Hotel Santika Pasuruan, Hotel Santika Batam, Hotel Santika Bima dan Hotel Santika Premiere Padang.

Download aplikasi MyValue di iOS atau Google Play Store lalu daftar menjadi member Santika Indonesia dan nikmati keuntungannya di semua jaringan hotel Santika Indonesia Hotels & Resorts. Untuk kemudahan pembookingan dengan harga terbaik download aplikasi MySantika di iOS atau Google Play Store.

Download aplikasi MySantika di iOS atau Google Play Store untuk kemudahan pembookingan dengan harga terbaik lalu daftar menjadi member MyValue dan nikmati keuntungannya di semua jaringan hotel Santika Indonesia Hotels & Resorts.

Categories
Intermezzo

Tips Meminimalkan Bau Mulut

Bau mulut merupakan salah satu permasalahan umum yang terjadi, diakibatkan adanya bakteri atau turunnya produksi air liur. Selain sebagai indikasi terganggunya kesehatan mulut, bau mulut juga kerap membuat kurang percaya diri.  

Berikut ada beberapa tips untuk meminimalkan bau mulut yang bisa dipraktekkan dalam keseharian!

  • Sikat gigi minimal 2 kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur.
  • Gunakan dental floss untuk membersihkan area yang sulit dijangkau oleh sikat gigi
  • Kumur dengan mouthwash
  • Perbanyak minum air putih
  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung bawang dan makanan pedas
  • Berhenti dari kebiasaan merokok.

Sumber : 

drg. Julia Putri Dewi Saraswati, MM

RS Cendana

gambar logo RS Cendana Jakarta

Image source : <a href=”https://www.freepik.com/free-photos-vectors/background”>Background photo created by freepik – www.freepik.com</a>

Categories
Intermezzo

Solusi untuk Meminimalisir Dampak Buruk Gadget

US National Research Council mendefenisikan asthenopia sebagai suatu gejala subjektif penglihatan yang disebabkan karena penggunaan mata (dalam pekerjaan) (Suharyanto, 1995). Dalam Kamus ilmiah penglihatan, asthenopia didefinisikan sebagai keluhan subjektif penglihatan berupa penglihatan tidak nyaman, sakit dan kepekaannya berlebihan. Menurut dr. Edi Supiandi Affandi, SpM dari bagian Ilmu Penyakit Mata FKUI, asthenopia adalah gejala yang diakibatkan oleh upaya yang berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam kondisi kurang sempurna untuk memperoleh ketajaman penglihatan (Koesyanto, 2006).      

Penyebab utama asthenopia adalah kelelahan pada ciliary dan extraoculer otot akibat akomodasi penglihatan jarak dekat dalam waktu lama. Faktor penyebab lainnya adalah kekeringan pada mata akibat peningkatan ekspos pada permukaan kornea ketika fokus melihat ke depan dan kurangnya frekuensi berkedip (Amalia H., et.al, 2010).  Kelelahan pada mata akibat fokus pada objek berjarak dekat dalam waktu lama disebabkan karena otot-otot mata harus bekerja lebih keras untuk melihat objek berjarak sangat dekat, terutama jika disertai dengan pencahayaan yang menyilaukan (Hanum, 2008).

Asthenopia merupakan kondisi mata yang bermanifestasi melalui gejala nonspesifik seperti kelelahan, nyeri di sekitar mata, penglihatan kabur, sakit kepala, dan penglihatan ganda sesekali. Gejala sering terjadi setelah membaca, kerja di depan komputer, atau kegiatan menggunakan gadget, atau kegiatan lainnya yang melibatkan tugas visual. Saat berkonsentrasi pada tugas yang intens secara visual, seperti terus berfokus pada buku, gadget, monitor komputer, otot ciliary mengencang. Hal ini bisa menyebabkan mata menjadi terganggu, iritasi, maupun tidak nyaman (berat). Berikut ini faktor yang menyebabkan mata tegang (Eye Strain) karena penggunaan komputer/gadget adalah:

  • Metabolisme tubuh yang lama beradabtasi dengan radiasi sinar maupun gelombang elektromagnetik perangkat elektronik
  • Kondisi fisik yang kurang fit
  • Terlalu memaksakan diri walaupun sudah merasa capek dan lelah hingga akhirnya stamina menurun
  • Terlalu lama menatap komputer/gadget
  • Fokus namun dalam kondisi yang tegang akibat otak merespon banyak hal simultan
  • Ruangan tempat bekerja yang cenderung kurang oksigen atau fentilasi udara yang kurang seimbang, situasi ruangan bekerja yang kurang kondusif

Oleh karena itu, Eye Strain Treatment, pertama ada di Indonesia, dan satu-satunya ada di Indonesia yaitu ada di Mom n Jo. Treatment ini diajarkan langsung oleh Terapis International kami dari USA yaitu Mrs. Marybetts. Manfaat dari perawatan ini sangat luar biasa yaitu mengurangi kelelahan pada mata, mengurangi sakit kepala, mengurangi mata kabur, dan mengurangi ketegangan pada mata akibat penggunaan gadget, treatment ini bisa untuk anak usia 3 tahun sampai orang dewasa.

Berikan kesempatan matamu untuk diberikan perawatan Strain Mata (Eye Strain Treatment) untuk menghilangkan keluhan tersebut. Anda bisa mendapatkan Eye Strain Treatment di seluruh cabang Mom n Jo. Kunjungi website kami di www.momnjo.com.

Sumber : Mom n Jo    

Categories
Intermezzo

Banyak Makan Manis? Ini Efeknya pada Tubuh Sejam Kemudian

KOMPAS.com — Hadir sebagai pelengkap rasa di hampir semua makanan serta minuman membuat gula begitu lekat dengan hidup seseorang. Dikonsumsi dalam jumlah tertentu, gula memang bisa menjadi suntikan energi yang membuat tubuh lemas menjadi bertenaga kembali.

Namun, mengonsumsi terlalu banyak gula ternyata bisa memberi dampak buruk pada kesehatan. Ketua ikatan dokter online di Treated.com, dr Wayne Osborne, mengatakan, efek yang ditimbulkan oleh gula bagi tubuh tak semanis rasanya. “Minuman atau makanan manis kemasan mengandung kadar gula yang tinggi.

Walau hanya dimakan sesekali, tetap saja bisa membuat sistem tubuh menjadi kacau.” Asupan gula harian yang direkomendasikan ialah 90 gram. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan jumlah gula yang ada dalam makanan pokok, seperti nasi, buah, bahkan sayur.

Dengan demikian, asupan gula yang sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk lain, seperti minuman atau camilan manis, hanyalah 30 gram atau sekitar 2 sendok makan. Jadi, bila Anda sudah mengonsumsi segelas teh manis dengan 2 sendok makan misalnya, tandanya Anda perlu menghindari minuman atau camilan manis lain bila ingin sistem tubuh berjalan dengan baik.

Sebagai gambaran, sekaleng minuman soda manis 300 ml mengandung sekitar 35 gram gula. Dalam 1 botol minuman manis kemasan 500 ml terdapat sekitar 40 gr gula. Di dalam sebatang cokelat ukuran sedang terdapat 30 gram gula. Bila dalam sehari Anda mengonsumsi 2 jenis atau lebih kudapan manis tadi, tandanya tubuh sudah kelebihan gula, dan ini yang akan dialami tubuh selama 1 jam ke depan:

0-15 menit: Gula bercampur dengan bakteri dalam mulut dan membentuk asam yang bisa mengikis enamel gigi.

15-30 menit: Gula melewati lambung dan mencapai usus kecil untuk dipecah ke dalam aliran darah. Pankreas lalu melepaskan insulin untuk mengantisipasi masuknya gula dan mencoba mengubahnya menjadi energi. Gula kemudian dikirim ke sel-sel otot tubuh. Bila berlebih, maka gula akan dikirim ke hati dan disimpan sebagai lemak.

Di sisi lain, tubuh menafsirkan lonjakan gula yang tinggi sebagai akibat dari stres sehingga keluarlah hormon kortisol dan epinefrin. Hal ini menyebabkan denyut jantung meningkat, diikuti naiknya tekanan darah, dan membuat tubuh gampang berkeringat.

30-40 menit: Tingginya kadar gula yang masuk ke dalam tubuh juga membuat pelepasan dopamin pada otak menjadi tidak seimbang. Padahal, dopamin berperan penting dalam proses berpikir dan juga motivasi sehingga seseorang bisa dengan mudah merasa marah dan tak bergairah. Selanjutnya, insulin dan hormon stres yang “bekerja lembur” untuk mengatasi lonjakan gula menyebabkan penurunan gula darah yang drastis sehingga bisa memicu sakit kepala. Setelah tubuh bekerja ekstra dalam menghadapi gula, yang Anda rasakan ialah rasa lesu, bahkan mengantuk.

45 menit: Ketidakstabilan hormon di dalam tubuh yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih pada akhirnya bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh kurang mampu menangani infeksi serta lebih mudah sakit.

Walau semua bergantung pada banyaknya gula yang dimakan serta kemampuan metabolisme tubuh, dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh bisa terhambat sampai 5 jam setelah makan gula berlebih. Karena itulah, dr Osborne juga menyarankan kepada orangtua untuk lebih peduli terhadap asupan gula harian, khususnya pada anak-anak mereka.

Ini bukan berarti kudapan manis dalam bungkus kecil terbilang aman untuk dihabiskan begitu saja. Membaca label bisa menjadi upaya pencegahan kelebihan gula yang nantinya bisa memicu obesitas, diabetes, dan penyakit gula lainnya.

Categories
Intermezzo

10 Fakta Menarik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tujuh belas Agustus sebentar lagi tiba. Namun, tahukah kamu, fakta-fakta menarik tentang Proklamasi Indonesia? Yuk, kita simak!

  1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata jatuh pada bulan Ramadhan. Soekarno sempat makan sahur sebelum upacara Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan.
  2. Naskah proklamasi baru dibuat pada pukul 02.00 – 03.00 dini hari bertempat di rumah Laksamana Maeda, seorang laksamana Angkatan Laut Jepang.
  3. Naskah proklamasi ditulis tangan oleh Soekarno dan didiktekan oleh Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo. Dan diketik ulang oleh Sayuti Melik.
  4. Naskah tulisan tangan sempat dibuang ke tong sampah namun dipungut kembali dan diselamatkan oleh B.M Diah yang merupakan wartawan.
  5. Saat upacara proklamasi, Soekarno ternyata sedang terserang malaria tertiana dan dalam keadaan demam. Setelah usai upacara Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno kembali ke kamar di rumah Laksamana Maeda untuk tidur.
  6. Detik-detik Proklamasi didokumentasikan oleh Frans dan Alex Mendoer, dua bersaudara yang merupakan fotografer untuk harian Asia Raya dan Domei (atau sekarang Antara). Foto Proklamasi pun hanya ada 3 jepretan, yaitu saat Soekarno membacakan Proklamasi, saat pengibaran bendera dan foto masyarakat saat menyaksikan Proklamasi. Negatif foto sempat diminta oleh tentara Jepang, namun Frans Mendoer menyembunyikannya dengan menanam di bawah sebuah pohon di halaman kantor Asia Raya
  7. Konon, sedianya, Proklamasi seharusnya didokumentasikan oleh Nippon Eigha Sha (perusahaan film Jepang), namun Latief Hendraningrat yang ditugaskan untuk menghubungi perusahaan tersebut lupa melaksanakan tugasnya
  8. Upacara Proklamasi berjalan dengan sederhana namun khidmat. Bahkan, tiang bendera dibuat dari batang bambu secara kasar serta ditanam beberapa menit sebelum upacara dimulai.
  9. Pada saat Proklamasi, tidak ada dokumentasi rekaman suara dan gambar. Rekaman suara Soekarno saat membacakan Proklamasi merupakan rekaman yang dibuat di RRI untuk kebutuhan dokumentasi tahun 1951.
  10. Penyebaran berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan secara sembunyi-sembunyi dari tentara Jepang, dengan menyebarkan brosur, menggambar grafiti di tembok-tembok kota dan dari mulut ke mulut.

Demikian berat kehidupan pra kemerdekaan dan demikian sulitnya para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Tanpa jasa mereka, mungkin saja saat ini kita tak akan pernah menikmati hidup sebagai manusia bebas di negara merdeka dengan fasilitas maju.

Untuk itulah, sebagai generasi muda, yuk kita jaga persatuan Indonesia agar negara kita menjadi semakin maju dan kita menjadi generasi Indonesia yang berkualitas! Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para pahlawannya.

Categories
Uncategorized

Fakta Menarik Ir Soekarno Sang Presiden Pertama Indonesia,

Ir. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Beliau dilahirkan dengan nama Kusno. Namanya diganti Soekarno saat berumur 11 tahun oleh ayahnya karena sakit-sakitan. Ibundanya keturunan bangsawan Bali.

Tamat dari Hogere Burger School Surabaya, Soekarno melanjutkan studi teknik sipil di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau sekarang ITB. Perjuangan politiknya dimulai sejak menjadi anggota Jong Java di Surabaya. Beliau dikenal kharismatik dan pandai berpidato membakar semangat rakyat hingga menjadi tokoh berpengaruh dan menjadi proklamator dalam perjalanan kemerdekaan Indonesia bersama Moh Hatta.

Saat diasingkan di Ende Flores 1934, Bung Karno menemukan gagasan Pancasila saat beliau duduk merenung di bawah pohon Sukun. 

Selain sebagai politikus, Bung Karno juga seorang arsitek yang banyak merancang bangunan, termasuk merenovasi masjid di Bengkulu selama dalam masa pembuangan. Beliau juga turut menyumbangkan gagasan tentang beberapa bangunan yang hingga kini masih dapat kita nikmati keindahannya, seperti Gelora Bung Karno, Monas, Bundaran Hotel Indonesia, Patung Pancoran dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan Moh. Hatta yang baru menikah saat berusia 43 tahun, Bung Karno menikah pertama kali saat masih berusia 20 tahun. Istri pertamanya Siti Oetari Tjokroaminoto, putri dari H.O.S Tjokroaminoto. Bung Karno terkenal pandai memikat hati wanita melalui surat-surat cintanya.

Selain menjadi tokoh yang sangat dikagumi bangsa Indonesia, ketenaran Soekarno juga diakui hingga dunia internasional. Persahabatannya dengan tokoh-tokoh dunia menjadikan beliau menjadi dikenal secara luas. Namanya tercatat diabadikan menjadi nama gedung dan jalan di sejumlah negara. Di Rusia, nama Soekarno dijadikan nama masjid di St Petersburg. Di Maroko dan Pakistan, nama Soekarno dijadikan nama jalan. Foto Soekarno juga dijadikan perangko bersama Fidel Castro di Kuba. 

Beberapa quotes inspiratif Soekarno ini tentu akan semakin membakar semangat kita sebagai generasi muda Indonesia. 

“Tuhan tidak merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya.”

“Hidup bukan tentang Aku Bisa Saja, namun tentang Aku Mencoba. Jangan pikirkan tentang kegagalan, itu adalah pelajaran.”

“Jika engkau malu dan takut berbuat suatu kebaikan, maka tak akan kau temui kemajuan selangkah pun.”

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”