Categories
Intermezzo

Bung Hatta, Wakil Presiden Pertama Indonesia yang Mencintai Buku

Dr. Drs. Moh Hatta atau Bung Hatta lahir dengan nama Mohammad Athar, 12 Agustus 1902 di Bukittinggi Sumatra Barat. Pergerakan perjuangan kemerdekaannya dimulai saat bergabung di Jong Sumatranen Bond sebagai bendahara dan aktif di organisasi Indische Vereeniging saat bersekolah di Handels Hogeschool Belanda dan belajar ekonomi perdagangan. Moh. Hatta memang dikenal tak banyak bicara, namun pemikirannya membuahkan kemerdekaan Indonesia.

Moh Hatta dikenal sebagai pecinta hewan dan senang punya hewan peliharaan. Dalam masa pembuangan di Digul dan Banda Neira, beliau memelihara kucing, anjing dan ikan mas. Saat dipenjara di Glodok, ia merawat kucing liar yang selalu mendatanginya.

Beliau juga dikenal sebagai sosok yang amat mencintai buku. Saat pulang dari Belanda, beliau ikut memboyong belasan peti berisi buku. Bahkan, saat menikah, mas kawinnya berupa buku berjudul “Alam Pikiran Yunani” yang ditulis oleh dirinya sendiri. Buku tersebut beliau tulis dalam masa-masa terberatnya dalam pembuangan dan akan dihadiahkan kepada wanita yang kelak menjadi teman hidupnya.

Kata Bung Hatta dalam sebuah pembukaan pameran buku “Buku membentuk watak bangsa”. Beliau juga tidak suka melihat orang lain membaca buku sambil melipat ke belakang, sehingga bagian sampul depan dan belakang bertemu. Koleksi buku-bukunya beliau simpan di perpustakaan pribadi di rumahnya.

Saking besarnya impian untuk melihat Indonesia merdeka, Bung Hatta berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Dan janji tersebut beliau tepati, Bung Hatta menikah pada bulan November 1945 di usia 43 tahun setelah Indonesia merdeka. Bung Karno adalah orang yang melamar Rahmi, istrinya untuk Bung Hatta.

Bung Hatta merupakan orang yang sederhana. Gajinya sebagian besar habis digunakan untuk membeli buku. Bahkan, tunjangannya sebagai wakil presiden beliau kembalikan kepada negara. Beliau pun sempat menyimpan potongan iklan sepatu bermerek Bally di dompetnya karena tak mampu membelinya dan berharap suatu hari mampu membelinya. Hingga akhir hayat, beliau tak pernah membeli sepatu tersebut.

Simak beberapa quotes dari Bung Hatta ini yang pasti akan membuat kita semakin termotivasi dan bangga memiliki beliau sebagai salah satu Proklamator Indonesia.

“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan  belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun, tidak jujur sulit diperbaiki.”

“Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.”

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekadar nama dan gambar seuntaian pulau di peta.”

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita.”